6 Desember 2013

Holoaa Desember



Meski telat menyapa Desember kali ini, Tapi saya ngga mau ketinggalan untuk tidak ngepost di minggu pertama Desember, hihihihi...

Begini, 

Memasuki Desember ini, saya sangat semangat. Karena beberapa target untuk hal-hal yang ingin saya lakukan di Tahun 2013. Mulai menemui titik-titik yang terang benderang. Salah satunya punya usaha sendiri. Insya Allah dalam bulan ini akan segera terwujud, aaminnnn..... 

Nextnya, keinginan untuk menjelajah alam juga. Insya Allah juga akan terwujud. Minggu depan saya berencana dengan salah satu agent tour backpakers yang dikelola salah seorang teman, akan berjalan-jalan, ngebolang, ngejelajah beberapa tempat yang surga banget di Sulsel. Benar-benar ngga sabar untuk minggu depan ^^ 

Dan intinya Desember ini akan menjadi DESEMBER YANG PENUH HOLA-HOLA DENGAN HAL-HAL BARU.... 


*nari-nari*  

Postingan ini diketik dengan terburu-buru tapi dengan jiwa yang senang riang banget :)

23 November 2013

Again and Again



Lagi membenci dengan apa yang menimpa sepekan ini. Banyak banget kesalahan yang terjadi, yang sebagian besar karena dateng dari saya sendiri *sigh* 

Semacam sudah ditakdirkan bahwa minggu ini akan menjadi minggu yang paling penuh kesalahan. Karena kalau boleh membela diri, Saya sudah merasa semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik dan tidak melakukan kesalahan lagi. 

Tapi nyatanya..?

I'm  trouble Maker >__<



Ah, sudahlah...

Intinya minggu ini, Saya benar-benar kacau. Dan satu-satunya kekuatan yang masih tersisa dalam diri, bahwa saya masih punya harapan untuk tetap hidup. Bahwa semua kesalahan yang saya lakukan, tidak akan membunuh saya, tapi akan menjadi semacam pelajaran untuk bisa berbuat yang lebih baik lagi.

Ya semoga, masih diberikan kekuatan dan kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahan. Membenahi diri sendiri, yah setidaknya. 

Semoga. 

Amiinn

17 November 2013

Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan yang Tak Diikhlaskan






Kita tak semestinya berpijak diantara
Ragu yang tak berbatas
Seperti berdiri ditengah kehampaan
Mencoba untuk membuat pertemuan cinta

Ketika surya tenggelam
Bersama kisah yang tak terungkapkan
Mungkin bukan waktunya
Berbagi pada nestapa
Atau mungkin kita yang tidak kunjung siap

Kita pernah mencoba berjuang
Berjuang terlepas dari kehampaan ini
Meski hanyalah dua cinta
Yang tak tahu entah akan dibawa kemana

Kita adalah sisa-sisa keikhlasan
Yang tak diikhlaskan
Bertiup tak berarah
Berarah ke ketiadaan
Akankah bisa bertemu
Kelak didalam perjumpaan abadi


- Payung Teduh-

Ketika memberi pelajaran penting pada diri sendiri. Menjadi hal yang sering terabaikan.



Saya sedang belajar pada diri saya sendiri.

Ya, tak perlu bingung. Saya sedang belajar mengenal diri sendiri. Mengenalinya, dan mengakrabkan diri dengan diri sendiri. 

Akhir-akhir ini saya merasa terlalu sering mengabaikan diri sendiri. Terutama soal apa yang sesungguhnya saya rasakan *tsaah* 

Entahlah... 
Saya cuma merasa, bahwa selama ini saya terlalu banyak berusaha menyenangkan orang-orang yang ada disekitar saya. Yah, meski itu hal bagian yang memang harus dilakukan oleh kita sebagai mahluk sosial, penegasan tentang keberadaan kita. 

Tapi saya merasa, saya mulai too much dalam hal ini.

Atau berangkali ini hanya perasaan sesaat aja kali yah..? hihihihihi..... 

Dan ataukah saya mulai merasa terlalu banyak dikecewakan atas semua yang telah saya lakukan pada orang-orang yang disekitar saya ..? 

Untuk yang satu ini, saya sangat berharap : SEMOGA TIDAK!!

Karena sesungguhnya ini sangat mengerikan. Karena kalau, Iya. Berarti saya hidup selama ini, ngga ikhlas banget dalam melakukan segala hal. Termasuk semua hal yang saya lakukan dan saya anggap baik yang pernah saya berikan pada orang-orang disekitar saya.

*sigh* 

Kembali kepersoalan memberi pelajaran pada diri sendiri. Yups banget saya sedang belajar melatih diri untuk tidak mengeluh pada hal-hal kecil yang seringkali begitu mudahnya merusak hari-hari saya. 

Don't let little, stupid things break your happiness...

Don't let little, stupid things break your happiness.. sebuah matra yang akhir-akhir ini sering saya hujamkan ke kepala. Tiap kali ada hal-hal kecil yang berpotensi banget buat ngerusak kebahagiaan yang sedang digenggam. Yah meski tidak tiap kali berhasil lolos sih... :p 

Tapi itu tadi, saya sedang belajar untuk memberi pelajaran pada diri sendiri, untuk janganlah kebanyakan ngeluh terutama untuk hal-hal yang kecil. 

Juga belajar melapangkan dada  selebar-lebarnya (melapangkan dada, serasa ganjal dengan kalimat ini deh, hahahhah ) husst, fokuss oiii..!!!  untuk nerima segala hal-hal yang mungkin mengecewakan tidak sesuai harapan. 

Yah tidak semua hal harus berjalan sesuai harapan kita kan..? 

Meski yah kita semua tentu berharap, bahwa semua (harus) berjalan sesuai dengan apa yang kita mau, dengan apa yang sudah kita rencanakan mateng-mateng jauh-jauh hari. 

Kita mesti siap  untuk kecewa, tapi mesti juga harus lebih siap untuk menerima itu semua dengan lapang dada.

Oke, saya kembali menggunakan kalimat yanga ada -dada-nya, hahhahahaa


Oh yah, saat nulis kalimat barusan di atas saya ngakak sendiri depan kompi. sebuah kebahagiaan tersendiri. Bisa mentertawakan diri sendiri :))  

Btw yang semua yang saya tulis, tidak serta merta membuat saya untuk tidak lagi mengeluh, menjadi manusia superbiasa ikhlasnya, ridho terhadap segala hal. 

Hai Guys, saya ngga mau jadi malaikat yang hanya diprogramkan hanya melakukan hal yang baik-baik saja. hahahha.. 

 Selama saya menjadi manusia, segala hal buruk yang menjadi naluri yang dimiliki oleh manusia. Termasuk didalamnya soal mengeluh. Tentu tidak akan sirna dari diri saya. Yah selama tentunya saya tetap mau menjadi manusia :p 

Intinya sih, saya cuma ingin mengurangi hal-hal buruk yang sering saya lakukan, dan sebenarnya bisa saya kendalikan. Hanya persoalan kebiasan buruk yang harus dihilangkan. 

Menjadi lebih baik dari hari ke hari, melakukan lebih banyak hal-hal yang baik, lebih begunalah. Dan terutama lebih menyayangi diri sendiri. Lebih respect. Bahwa hidup tidak semata-mata menyenangkan orang lain. Tapi juga diri sendiri. 

Yah segala hal harus dimulai dari diri sendiri kan..? 


Happy weekend Guys!

Merdeka!! 


 
 


3 November 2013

Quarter Life crisis


Saya pernah bahas  secara random soal,' Quarter life crisis' di sini. Saat itu saya belum yakin kalau sedang masuk dalam fase Quarter life crisis  hanya menduga-duga, apakah sedang terserang penyakit 'Quarter Life Crisis' atau tidak? atau lebih kasarnya sedang ikut-ikutan merasa dalam sarang ' Quarter Life Crisis' padahal sebenarnya sih, saya lagi galau berat, hihihihi

Semacam doa yang terkabulkan, belakangan ini saya kembali dihantui tentang, ' Quarter Life Crisis'. Awalnya saya menepiknya dengan memperbanyak syukur. Tapi toh saya tidak bisa membohongi sebuah kenyataan yang terpampang nyata cetar membahana di depan mata (iya, barusan tadi pake istilahnya teteh Syarini) bahwa akhir-akhir ini saya mulai mempertanyakan banyak hal yang ada dalam diri saya. Khususnya tentang pencapaian sebagai manusia yang berguna (uhuk)

Tak pernah bermuluk ria untuk kehidupan, saya tipikal orang yang lebih memilih mendahulukan semua  hal yang bisa saya kerjakan terlebih dahulu (tanpa melihat tingkat urgentsinya) Seperti contoh kemarin, ketika teman-teman kampus sedang uring-uringan dengan urusan beberapa matakuliah yang tercecer. Saya malah asyik masyuk nyusun proposal skripsi dan dengan tanpa berdosa mendahului beberapa teman untuk maju ujian proposal. 

Alhamdulillah ujian proposal berjalan mulus, sesuai target. Dan sekarang mulai disibukkan dengan penelitian. Dan yah, sekaligus nyebur bersama kawan-kawan dalam pesta uring-uringan nilai matakuliah yang belum keluar, hihihi padahal targetnya bulan depan, desember nanti sudah harus nol kredit untuk bisa maju ujian meja dibulan Februari. Tapi setidaknya, saya menang satu step, bahwa saya sudah ujian proposal :) 

Begitulah skema sistem hidup yang selama ini saya kerjakan, mengerjakan apa yang dulu yang bisa saya kerjakan. Yang lainnya, nanti lagi dipikirkan, hihihihi.. 

Tapi belakangan ini, skema ini seperti macet mulai meradang oleh semua tandatanya yang suka hadir mengepung diseluruh rongga dada, begitu tiba-tiba dan menimbulkan rasa sesak yang begitu panjang. 

Saya perempuan berusia kepala tiga, belum menuntaskan kuliah S-1, karir kerjaan dengan segala ketidakpastiaan, hubungan yang masih begitu terlalu abu-abu. *sigh*  akan berakhir bagaimana hidup saya..? akankah saya melajang selamanya..? pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain..? jatuh dari hati yang satu ke hati yang lain..? akankah selamanya begini...? 

Hi, saya mhimi. Lajang. Karir yang biasa2 saja. Selalu gagal dalam percintaan.

Sampai di titik ini, saya hendak membenturkan kepala, membongkar kembali isi memori. Mencari titik-titik dimana saya merasa salah mengambil keputusan, hingga pada akhirnya membuat saya sampai diujung jalan ini. Lajang, berkepala tiga. Karir kerjaan yang biasa-biasa saja. Kuliah yang ngga kelar-kelar. Dan kegagalan beberapa hubungan. 

*sigh* 

Kelihatan berangkali saya tidak mensyukuri dengan apa yang saya miliki. Saya bersyukur, juga bahagia, tapi saya belum mencapai apa yang dicapai oleh perempuan-perempuan yang berusia sama dengan saya, diluar sana. Yang diimpikan oleh semua perempuan. Saya juga pemimpi seperti perempuan-perempuan lain.

Rumput tetangga memang selalu lebih hujan bukan....?

Semua tandatanya ini menghantarkan saya pada petualangan-petualangan nasehat, quotes tentang happiness, kebahagiaan. 

Yah semua orang punya standar kebahagiaan masing-masing... 


Dan saya sedang terjebak pada konsep standart kebahagiaan kebanyakan perempuan.


gbr dari sini


Semoga saya tidak terlalu lama terjebak, yah semoga... ^^ 



My first tears in November


Judul yang teramat cemeng, untuk sebuah postingan perdana di bulan November. Dalam sejarah perbloggeran,  ini pertamakali saya ngeblog di  awal bulan, dengan hal yang begitu...  ah, sudahlah.. terlalu miris untuk mengakuinya >__< 

Well, kemarin adalah hal yang paling berat dalam perjalanan hubungan kami, yang baru saja menginjak usia 7 bulan. Entah kenapa kemarin saya begitu bawel meminta perhatian dia ditengah kesibukan dia yang seabrek. Padahal dari awal ketika memutuskan untuk bersama dia. Saya tahu konsekwensi apa yang akan saya terima untuk terus tumbuh bersama dia.

Seharusnya kemarin bukanlah menjadi pertengkaran hebat, tapi ngga tahu kenapa situasi begitu semangat untuk mengobarkan emosi kami. Entah karena saya terlalu rindu padanya, setelah sekian lama tak bertemu, atau dia yang begitu lelah dengan kesibukannya. Maka pecahlah kami dengan perang argument di udara. Ditambah lagi sikap beberapa orang yang secara tidak sengaja memperburuk keadaan. Dan makin ngga terkontrollah emosi kami berdua.

Dan semalam lagu audy 'menangis semalam' menjelma nyata dalam kamar. Saya menangis sepanjang malam. Menangisi semua pertengkaran, benturan ego, luapan emosi yang lepas kontrol. Dan seacra betina saya mengakui bahwa sayalah yang salah. Saya terlalu berlebihan melihat semua yang terjadi kemarin. Dengan penuh penyesalan saya meminta maaf padanya. Tanpa berharap dia mau memaafkan, karena saya sadar kemarin saya memang terlalu berlebihan. 

Cukup kamu tahu, saya menyesal atas semuanya yang terjadi kemarin, amat menyesal :'(

Dan setelah semua ini, saya sadar saya kembali jatuh cinta padamu. Semoga saya tidak terlambat kali ini. 


Maafkan saya, baikan yukk.... :-* 

22 Oktober 2013

Tentang menunggu

 
Akhir-akhir ini, sering dibuat menunggu. bahkan untuk sesuatu yang sebenarnya tidak perlu melalui proses menunggu. Tapi kenyataannya, saya seperti sudah ditakdirkan untuk melalui satu step dalam perjalanan hidup ini yang penuh dengan menunggu. 

Tuhan berangkali sedang menjebak saya dengan situasi ini. Sebagai jalan untuk saya belajar memaknai sabar. Tuhan tahu betul, betapa saya tidak menyukai menunggu. Saya pengikut gariskeras tentang pemahaman, bahwa pekerjaan yang paling membosankan adalah menunggu.




All pics from my instagram. Photo iseng yg diambil ketika sedang menunggu

Namun kenyataannya beberapa bulan ini, menunggu kini menjadi pekerjaan favorit saya. Entah kapan saya jatuh cinta dengan pekerjaan menunggu ini. Saya hanya menyadari satu hal, ketika sedang menunggu berarti ada jedah waktu yang harus saya manfaatkan dengan apa saja. Seperti saat ini, ketika sedang menunggu seorang senior di kantor yang sedang rapat, saya mengisinya dengan nge-blog. 2 postingan saya sukses hari ini disela-sela menunggu. Satu hal yang sulit saya lakukan akhir-akhir ini, malah bisa saya selesaikan disela-sela menunggu.

Menunggu juga terkadang memaksa saya menelusuri lorong-lorong waktu tentang semua yang telah terlalui. Membuat semacam catatan pribadi yang berisi banyak hal yang memerlukan evaluasi. Menunggu seperti memperlajari pelajaran filosofi hidup. Banyak pemaknaan yang secara tak sengaja saya temui dengan menunggu. 

Saya percaya pada satu hal, bahwa Tuhan ada dimana-mana. Bahkan diselipan waktu menunggu. Ia ada di sana. Bersama kita menunggu. Melihat kita bagaimana kita mengisi ruang kosong pada menunggu. Sehingga menunggu tak pernah lagi menjadi sia-sia. 

Yah berangkali, ada hal yang memang harus ditunggu, diberi kesabaran lebih untuk menjalaninya. Agar ketika proses menunggu itu berakhir. Kita punya banyak cerita untuk disampaikan kepada yang membuat kita menunggu. Membuatnya semakin berharga. Bahwa kita melalui banyak hal untuk sampai padanya, untuk mengakhiri sebuah penantian.... 


Selamat menikmati menunggu, selamat bercumbu dengan waktu... 


Sebelum Oktober Berakhir

Tadi siang, liat timeline ada temen yang nge-tweet," tak sabar ketemu November ceria".
Sesaat saya terdiam, ternyata Oktober akan berakhir. Entah kenapa, ada tetiba rasa panik yang memenuhi sebagian ruang di kepala. Hanya sebagian. Tapi sukses bikin pening juga. 

Ternyata banyak hal yang harus diselesaikan dan dibenahi. Entah waktu yang begitu cepat berlalu. Atau sayakah yang terlalu lamban akhir-akhir ini..? 

Berangkali bukan lamban. Tapi kebiasaan buruk yang suka mensepelakan segala hal, dan janji nanti, nanti, nanti, nanti sajalah dikerja. Yang semakin parah akhir-akhir ini.
 
Hufft...

Mendadak merasa ngeri sendiri dengan kebiasaan buruk ini. -____- 
Well, sebelum Oktober berakhir, semoga saya bisa membenahi semua yang tercecer. Dan bertanggungjawab ditiap lini yang diamanahkan ke saya. Amiin.. 

Oh yah ya Rabbiku, tetap beri aku kesehatan yang prima yah. Aku harus selalu sehat. Banyak kegiataan yang membutuhkan kesehatan primaku. Amiin sekali lagi.

16 Oktober 2013

Find your MoodBooster With Wardah Beauty

Hello..Hello..

Apa kabar dear pembaca duniamhimi.com..? mumpung masih dalam suasana Idul Adha 1434 H. Izinkanlah saya, si tukang nulis di blog ini mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1434 H mohon maaf yaah jika selama nge-rusuh di blog ini terselip kata-kata yang mungkin nyakitin secara sengaja maupun engga, yukk kita selesaikan sekarang, mumpung golok masih tajem nih, habis dipake kemarin potong hewan Qurban.

Hahahhaha husssttt becanda...woi...becanda, pada serius amat bacanya,sampe udah ada yang kebawa emosi. ssst....coolingdown baby, santai... jangan sensi gitu, lagi PMS yah...?oupsss! hihihihi....

Maaf yah maaf.....*Salim atu-atu* 

Btw ngomongin soal,'Sensi' nih yah, terutama sensi dikalangan perempuan yang biasanya datang dikarenakan PMS (premenstrual syndrome  ) benar-benar bisa jadi semacam gangguan yang amat menjengkelkan apabila datangnya disaat yang sangat tidak tepat. 

Badmood atau super sensi disaat PMS sebenarnya sih ngga masalah-masalah amat, wajar-wajar aja. Namanya juga lagi dalam siklus menstruasi wanita

Tapi semuanya akan jadi big problem banget, ketika kamu sedang dituntut dalam keadaan prima lahir bathin. Sementara kamu sendiri ngga bisa ngatasi mood kamu, ngga bisa ngontrol emosi. Bawaannya emosi mulu. Dan kamu sendiri kebingungan hadapi itu semua. 

Saya pernah (bahkan berkali-kali) ada disituasi neraka tersebut. Dimana saya harus keliatan fresh banget, karena harus berhadapan dengan banyak orang, berurusan dengan berbagai macem manusia dengan ribuan watak yang berbeda. Yang mana pada satu sikond, saya lagi PMS, emosi mulu, pokoknya bawaanya pengen nonjok orang aja deh,hahahhaha....

Kejadiannya waktu harus nangani dua event beberapa bulan lalu. Nikahan temen, dimana saya sebagai Wedding Organizer dan event peluncuran suatu produk. Kebayang saat itu saya lagi sedang puncak-puncaknya PMS, emosi ngga kekontrol, bawaannya pengen marah-marah mulu. Sementara disatu sisi saya harus selalu nampak fresh dihadapan klien, belum lagi harus dikit-dikit meeting dengan tim saya.  Semua itu membutuhkan kewarasan tingkat tinggi, ketenangan lahir batin. mood yang stabil. Tapi jangankan untuk itu semua, yang ada mood saya sejak dari pagi itu udah berantakan habis. -___-

Tapi apa semua kegiataan saya mau berkompromi dengan badmood dan sensi saya akibat PMS itu..? ngga kan..? ya iyalah, yang ada juga saya yang harus berkompromi dengan itu semua. Dengan semua tanggung jawab yang sudah diamanahkan ke saya. Maka tak ada jalan lain ,kecuali  menemukan Moodbooster yang tepat buat keluar dari 'neraka pms' tersebut :p 

Salah satu Moodbooster saya biasanya disaat sedang terperangkap di neraka pms, saya biasanya mencoba dandan yang sedikit berbeda dari hari-hari biasanya, tapi bukan berarti harus norak lho...!

Dari Make-up saya biasanya suka main warna-warna ceria. Yah sebagai pemicu mood juga sih. Nah pemilihan Make-up yang berwarna ceria ini, meski hati-hati karena kita harus pandai-pandai mengkombinasikan warna-warna, terutama untuk bibir dan mata. karena dua area tersebut (Bibir dan Mata ) sangat berperan penting dalam menentukan riasan wajah kita. 

Nah masalahnya lagi, jika dalam keadaan PMS begini, bawaannya itu malesssss dandan. Kalau cuma tinggal di kamar sih ngga apa-apa yah ngga dandan. Tapi kalau meski harus keluar rumah, ketemu dan berurusan orang banyak, ngga mungkin dong yah kita ngomong keorang-orang yang kita temui, "sorry yeee berantakan lagi PMS ". Atau naruh pengumuman di jidat : " LAGI PMS, MALES DANDAN " wuahahhahahha..... 

Makanya untuk ngatasi semua itu, saya sarankan untuk dandan minimalis yang elegant. Tapi sayangnya tidak semua kosmetik bisa menunjang untuk kita bisa tampil minimalis. Kendala terberat adalah bahan-bahan kosmetik yang biasanya agak berat dikulit wajah. Jadi beneran dandanan kita sih mungkin minimalis yah, tapi rasanya benaran kayak tembok-tembok rumah minimalis. Beraaattt boww.....!!! 

Saya sering bermasalah dengan tipe kosmetik seperti itu, belum lagi berurusan soal halal tidak halalnya produk tersebut,benar-benar melelahkan dan sekaligus tragis juga sih, di negeri yang sebagian besar penduduknya muslim ini masih jarang produk-produk kosmetik yang mengedapankan unsur ke-halal-an produk mereka.Makanya  kita pun tetap harus teliti dan jadi smart buyer terutama ngecek kwalitas dari mutu produk tersebut, serta halal tidaknya kandungan pada produk tersebut.


Saya sempat uring-uringan juga sih dibuat ketika banyaknya berita tentang kandungan bahan-bahan yang tidak halal pada produk-produk yang biasa kita gunakan sehari-hari, yang nyaris luput dari perhatiaan kita. Salah satunya yah tentang produk kecantikan yang halal.

Seperti yang kita ketahui, bahwa jarang banget ada kosmetik yang hadir dipasaran dengan konsep islami. Diantara sedikitnya kosmetik yang mengedapankan unsur ke-halal-an produknya, adalah Wardah beauty yang hadir dengan produk-produk kosmetik yang mengedapankan unsur halal nya tanpa mengurangi kwalitas produk-produk mereka.

Sebagai muslimah yang lumayan harus berurusan dengan segala hal dengan kosmetik, sangat Ahamdulillah bangeet akan kehadiran Wardah Cosmetic. Selain karena halalnya yang ngga diragukan lagi. Bahan-bahan yang terkandung dalam semua produk-produk Wardah beauty betul-betul ringan banget dikulit, jadi ngga bakalan masalah kalau mood males dandan kumat sementara kita dituntut harus dandan nih yah, karena itu tadi produk wardah ringan banget dikulit, berasa ngga dandan, aman dan tentu saja HALAL...

 


















Me and My MoodBooster ( dibaca : Produk halal wardah beauty )


Kembali ke-tips untuk menemukan MoodBooster saat Mood lagi berantakan habis karena PMS. Seperti yang saya tulis diawal tadi, bahwa ketika lagi terjebak di 'neraka pms' biasanya boodmooster saya adalah mencoba make-up yang sedikit berbeda dari hari-hari biasa, tapi tetap minimalis. Nah untuk itu, saya perlu banget dengan kosmetik yang ringan dan tentu saja halal dari Wardah Beauty.

Secara simple, ini lah rumusan tips simple For find your MoodBooster ketika lagi PMS :


Wardah Exclusive Two Way Cake (ngga perlu lagi pake Foundation) Wardah Long Lasting Lipstick jangan lupa dipadukan dengan Wardah Wondershine - Creamy BrownWardah Eye Shadow A
(pilih warna yang senanda dengan warna lisptik atau hijab yang dikenakan )  + Perona Pipi Wardah Blush On B (pilih warna yang lembut banget ) + Yang terakhir jangan lupa semprotkan wangian pembangkit mood dari Wardah, pilihan saya jatuh pada Eru DeToilette. Percaya deh wewangiannya langsung bikin mood bangkit 100 % 


Hasilnya :



Yeah Finally I found My MoodBooster, Thankyue Wardah beauty

Kalau kita sudah ngerasa udah cantik, biasanya mood kita ikutan membaik. Yah emang sih dimana-mana perempuan ingin terlihat cantik. Tapi cantik di sini ngga asal cantik dong, meski cantik lahir batin. Dan untuk menghadirkan cantik lahir batin tentu harus didukung dengan mood yang baik dan kosmetik berkwalitas yang  halal seperti produk-produk Wardah Beauty. 

Pokoknya ketika PMS menyerang jangan lupa deh untuk keluarin segala hal yang bisa menjadi moodbooster kita, jangan mau diperalat oleh mood, hihihihi...

findy Your MoodBooster with Wardah Beauty.... ^^


Bye...Byee...Byeee 'Neraka PMS' :p 




Tulisan ini diikutkan serta dalam lomba  BLOG dengan tema: "Aku dan Kosmetik Halal "  yang didukung oleh : BLOGdetik, LPPOM MUI dan juga Wardah Cosmetics

6 Oktober 2013

Benarkah Pipik Mantan Istri Ustads Uje..?



Kira-kira dua minggu lalu, si Daeng Bisot asyik nge-sotoy (pinjem istilah beliau) tentang status Alm. Istri Uje yang dianggap sudah berstatus  " Mantan Istri  Ust. Uje " oleh Ust.Aswan, saudara kandung dari Alm. Ust. Uje.

Seperti biasa, saya suka nyambar isi tweet Daeng Bisot kalau ke-sotoy-annya lagi menarik :)) eh, hasil nyambaran (ini saya make isitliah apa sih? x_x  ) malah menghasilkan tugas ngepost tentang status  Pipik, dalam hukum :)



awal petaka ini :p

Wuhehehe, berasa dapat tugas makalah dari Dosen,hihihihi....

Pernyataan Ustan Aswan yang bilang Pipik dah jadi mantan istri yang bermula menanggapi sikap pipik yang keberatan atas pemugaran makam Alm.Ust.Uje. Sebenarnya patut disayangkan sih,  apalgi yang ngucapin itu bukan orang lain. Tapi keluarga dekat dari Alm.Ustads Uje. Kakak kandung Uje.  Ipar Pipik, Paman dari anak-anak almarhum *sigh*


Ngga mau ngurusin isi otak dan perasaan Ust. Aswan saat melontarkan kata-kata itu di depan publik, saya lebih tertarik menyusuri dari sisi hukumnya aja deh. lebih asyik soalnya, dan terutama saya jauh lebih ngerti kalau ngebahasnya dari sisi hukum, hahahahaha...

Dari beberapa artikel yang sempat saya baca terkait soal berita ini, sebenarnya dasar kontroversi dari pernyataan Ust. Aswan ini, terletak pada kata, 'Mantan'. Yang mana kata' Mantan' ini sangat populer dikalangan para galauers yang belom berhasil move on dari masalalu, yang belum bisa menerima kenyataan masalalunya *puk2seluruhparagalaurssedunia*

Source from www.fimela.com


Menempatkan posisi Pipik sebagai, " Mantan Istri" Uje dalam keadaan Pipik masih berselimut kepedihan dalam duka sejak kepergian suaminya, jelaslah kurang etis. 

Kalau Ust. Aswan menyeret Ilmu Fiqih-nya dalam pembelaannya, beliau boleh dikatakan benar. Bahwa Pipik secara kedudukannya dalam hubungan suami-istri sudah tidak terikat lagi setelah masa iddah  yang dijalani oleh Pipik. 

Tidak terikat disini, secara sederhana kita bisa artikan bahwa Pipik sudah lepas kewajibannya sebagai seorang istri  (termasuk didalamnya menjalani masa Iddah).


Lepas kewajiban di sini bukan berarti Pipik serta merta tidak peduli dong, dengan segala hal yang terkait dengan Almarhum suaminya. Apalagi dari Almarhum mereka dikarunia anak-anak yang merupakan warisan tanggung jawab terbesar Pipik sebagai istri yang ditinggal mati oleh suaminya. Dan jika kita  mengingat tingkat kedudukan, 'Hak dalam apapun yah (terutama harta waris)' jelas kedudukan Pipik masih di atas Ustads Aswan. Jadi jika Pipik komplen atas pemugaran makam ust. Uje. Karena tanpa izin dari dia. Maka tak perlu membawa dasar hukum dari berbagai ilmu. Pipik sangat berhak untuk keberatan atas pemugaran makam Uje.  

Lalu bagaimana status perkawinan Pipik dan Ustads dalam hukum indonesia...? Berdasarkan Pasal 38 UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (“UUP”), perkawinan menjadi putus karena kematian, perceraian, dan atas keputusan pengadilan. Maka secara Hukum, Pernikahan Pipik dan Uje, dianggap sudah berakhir atau putus. 

Status pisah perkawinan Pipik diistilahkan sebagai, ' Cerai Mati' yang mana statusnya beda dengan 'Cerai Hidup'. Dan hal-hal yang terkait dengan hukum pasca putusnya pernikahan (cerai mati dan ceria hidup) juga berbeda dalam pengaturannya  (searh google Pasal 38 UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam ) cari sendiri aja yah, biar lebih memahami,sekaligus mengenal hukum, hehehhe...

Kembali pada kata, 'Mantan' yang dilontarkan oleh Ust. Aswan. Kalau kita telesik lebih dalam (tsaah) penggunaan kata,"Mantan" biasanya lebih banyak (dan lebih pas) disematkan pada mereka yang 'cerai hidup' (Pisah karena alasan-alasan tertentu, bukan karena ditinggal mati oleh pasangan mereka) bukan pada mereka-mereka yang ditinggal mati oleh pasangannya. Kasihan dan sangat kurang etis sih (imo)

Lalu jika Ust. Azwan tetap keukeh nih membenarkan penempatan kata Mantan istri pada status Pipik. Apakah Ust. Aswan juga berani menyebut istri-istri almurham Nabi Muhammad, SAW sebagai 'Mantan" istri Rasul..?

Bukankah dalam ajaran islam sudah dijelaskan terang benderang, bahwa jika seorang istri tetap menjaga kedudukannya (setia) sebagai seorang istri sejak ditinggal mati oleh suaminya, maka ia akan dipertemukan kembali kepada suaminya diakhirat kelak, dan menjadi pasangan suami istri yang abadi (CMIIW) ? Kalau berdasarkan ini, maka Pipik sangat tidak layak disebut Mantan Istri dan tidak berhak lagi atas segala hal yang terkait dengan urusan Almarhum Ustads Uje. 

Selama ia (Pipik) tidak menikah lagi dengan lelaki lain, maka kiranya ia tidak layak disebut Mantan istri Almarhum Ust. Uje.

Intinya perempuan manapun dibelahan dunia ini, yang tetap menjaga kesetiannya pada almarhum suaminya,  tidak akan rela disebut 'Mantan' dan ustads Aswan harus tahu itu :')


Ya begitulah kira-kira kesimpulannya, Mas Bro. Semoga kita sama-sama belajar dan ngambil hikmah dari kasus ini (berasa kayak penutupan pidato sambutan ketua erte) , hehehehe


Salam


8 September 2013

Tentang Niat Baik



Selamat siang  September yang lumayan ceria.. ^^ 

Seperti biasa, ketika giliran kena shift lembur di hari minggu ini,  seberusaha mungkin saya meneruskan niat baik saya untuk ngeblog supaya tidak hanya berakhir disebatas niat aja :)
Ngomong-ngomong soal niat baik, beberapa waktu yang lalu saya terlibat gossip berantai dengan beberapa teman soal ini. Tentang niat baik. 

Ada apa dengan niat baik..?

Ngga ada apa-apa sih.. :p

Cuma tertarik aja ngebahas tentang niat baik kali ini, bagaimana faktanya bahwa tidak semua niat baik berakhir dengan baik sebaik apa yang kita harapkan. 

Yah tidak semua niat baik harus berakhir baikkan..? 

Kadang niat baik kita, yang sudah kita niatkan sebaik-baiknya, hanya tinggal sebatas niat saja. Ada beberapa faktor mengapa kita, tidak jadi merealisasikan niat baik kita menjadi sesuatu yang lebih real. Padahal berangkali kita udah yakin, bahwa semua tiap niat baik yang kita niatkan akan menemukan jalan yang mudah. 

Tapi pada nyata, saya, anda dan kita semua tahu. Bahwa seringkali niat baik kita itu berakhir tidak seperti yang kita harapkan.

Lalu salahkah dengan niat baik kita...? Tenang, ngga salah kok. Yang namanya punya niat baik tidak akan salah.Selama niat baik itu murni niat baik. 

Lalu mengapa niat baik seringkali menemukan kegagalan..? hmmm...berangkali aja. Niat baik kita tidak sejalan niat baik Tuhan. Nah, lho..? 

Eh, iya benar. Coba deh kita sama-sama merenung di sini, pernah ngga sih kita meminta persetujuan Tuhan akan niat baik yang kita niatkan..? atau cukup dengan menyakini niat baik kita adalah hal yang betul-betul baik..? Lalu bagaimana kalau yang 'baik' itu sebenarnya hanyalah 'baik' versi kita. Versi pemikiran kita selama ini..? emang bisa menjamin, bahwa apa yang kita anggap baik, baik juga bagi Tuhan..? bukannya sebaliknya..? bahwa apa yang dianggap baik oleh Tuhan maka itulah yang paling terbaik untuk umatnya, untuk kita. 

Nah, inilah yang tadi saya maksud, bahwa niat baikpun, bagaimanapun matengnya niat baik tersebut, dan seberapa kuatpun kita menyakini bahwa itu benar-benar baik. Tapi kalau dalam kebijaksaan Tuhan itu tidak baik. Maka tak perlulah heran, atau murka jika niat baik kita berakhir dengan sia-sia, jauh dari apa yang kita harapkan.  Berarti Tuhan sedang sayang amat sama kita, Allah sedang bekerja pada niat baik kita. Allah sedang melindungi kita dari kekeliruan besar yang kita tidak sadari. 

Pernah kan, mengalami ketika niat baik kita menemukan kendala dalam perwujudannya..? Ada aja halangan untuk menunaikan niat baik tersebut, berarti Allah sedang ngasih kode ke kita, bahwa niat baik yang kita anggap baik itu, tidak baik untuk diri kita, atau untuk orang yang akan menjadi sasaran dari niat baik kita
 
Yah, sebaik-baiknya niat baik, adalah niat baik yang sejalan dengan niat baik Tuhan.   


Makanya kudu minta restu ama Allah, supaya Allah merestui niat baik kita dengan memudahkan jalannya. Kalau pun pada akhirnya terjadi banyak halangan berarti Tuhan sedang mencoba berkomunikasi dengan kita lewat kode-kode ajaib-Nya agar kita segera mengoreksi kembali perjalanan dari niat baik kita. 

Sekali lagi tak ada salah dengan Niat Baik. Hanya lebih baik jika niat baik kita mendapat restu dari-Nya, sehingga niat baik kita seiring damai dengan niat baik Allah :) 




#selfnote

@duniamhimi

18 Agustus 2013

Masalalu

Seringkali orang yang sama sekali tidak menahu soal masalalu kita, menjadi orang yang paling dikorbankan oleh masalalu kita....




 Siapa yang tidak punya masalalu..? bahkan seorang bayi pun yang baru dilahirkan, memiliki masalalu; Masa-masa sewaktu ia hidup dalam kandungan ibunya. 

Tapi masalalu seringkali menjadi momok tersendiri dalam kehidupan yang tengah kita jalani. Apalagi jika memiliki masalalu yang penuh dengan 'drama'

Entah mengapa seringkali saya menemukan orang-orang yang lebih rela mengorbankan perjalanan kemasa depannya, demi hanya untuk tertahan bahkan balik kemasalalunya. Yah, masalalu memang memiliki 'magic'nya tersendiri yang mampu membuat kita berlari kebelakang untuk memeluknya kembali.

Yang menjadi masalah, jika orang-orang yang selama ini memilih untuk tidak mau tahu, atau tidak mau peduli dengan masalalu kita, karena menganggap bahwa masalalu kita hanyalah sebuah fase kehidupan yang sudah berlalu. Menjadi 'korban' oleh masalalu kita. Tragis

Tapi nyatanya banyak kayak gitu, contoh casenya. Seorang yang memiliki trauma tersendiri dengan masalalunya.Ia akan selalu menghubungkan kejadian-kejadian di masalalunya dengan masa yang sedang ia jalani sekarang. Celakanya, korban dari rasa 'trauma'nya ini adalah orang-orang terdekat mereka. Orang-orang yang telah menerima masalalu dia dan berdamai dengan semua itu. 

Contoh lebih realnya yah, taruhlah dia nih yah punya kejadian dimasalalu yang tidak mengenakkan. Misalnya dikhianati oleh kekasihnya. Ketika ia merasa sudah berhasil move on dari kejadian tersebut dan menjalin hubungan dengan orang yang baru lagi. Ia akan selalu mencurigai pasangannya. Seolah-olah pasangannya yang baru ini juga akan mengkhianatinya. Bahkan belum tentu kan..? tapi karena trauma pernah dikhianati pada masalalunya. Maka akan selalu ada kecemasan yang menghantui pada jalinan hubungan yang baru. 
Dan biasanya agak sulit untuk menyakinkan orang-orang yang memiliki trauma yang cukup dalam padamasalalunya. Bahwa apa yang terjadi dimasalalu tidak akan terjadi lagi pada masa sekarang.



When we think we have been hurt by someone in the past, we build up defenses to protect ourselves from being hurt in the future. So the fearful past causes a fearful future and the past and future become one. We cannot love when we feel fear. When we release the fearful past and forgive everyone, we will experience total love and oneness with all.





@duniamhimi

Uneg-uneg singkat, pasca dengar curhat temen yang menjadi korban dari trauma masalalu 

Vintage Dress For Wedding

Berangkali diantara para selancar yang kebetulan cari referensi Vintage Dress For Wedding-nya, mungkin beberapa gaun dibawah ini bisa jadi...