Hari ini sebenarnya harus menjadi hari libur paling damai dalam hidup saya, dalam arti kata : Libur itu TIDUR PUAS dan ngga mikir apa-apa! pokoknya, seharian di rumah, jauh dari segala hal yang bisa bikin otak mikir. Lazy day-lah kata Bruno Mars.
Tapi nyatanya, hari ini saya jauh dari takdir "lazy day" jangankan tidur berlama-lama. Pagi-pagi jam 4 saya sudah terbangun, karena teringat tugas makalah yang belum kelar. Dan pagi-paginya sy disibukkan dengan setumpuk tugas rumah seperti biasanya. Dan siangnya saya mesti buru-buru menghadiri dua acara sekaligus; Pernikahan teman dan Aqiqah anak seorang teman juga. Dan menjelang sore sy harus berlari ke kampus untuk mengikuti Final hari pertama di semester ini..... Crazy Sunday..>,<
Huffttt.....
Namun yang ingin saya cerita kali ini, bukanlah tentang hal yang di atas sebenarnya, tapi mengenai satu kejadian yang sepanjang final tadi begitu menyangkut di otak saya. Argghhhh.....seberapa kuatpun saya untuk tidak memikirkan, tapi ngga bisa coy...! bukan pula karena emosi atau apalah, tapi ini benar-benar sudah mulai menganggu kestabilan negara dalam hidup saya.. hehehe.. !
Ceritanya begini teman...
Jujur saya merasa jengkel tiap ngeliat kesan (baik sikap dan maupun perkataan) yang seolah-olah meremehkan saya, sebagai mahasiswi hukum dengan kelas 'eksekutive'. Seolah-olah saya kuliah ini hanya untuk mengejar gelar SH dibelakang nama saya, dan meng-uang-kan segala hal termasuk nilai-nilai semester saya.
Seperti disalah satu pertemuan tadi siang, jujur aja, sy dibuat jengkel oleh beberapa sikap temen-temen saya yang baru mengetahui saya kembali kuliah dengan kelas eksekutive. Seolah-olah yah seperti yang saya tulis di atas.
Tunggu dulu prends!
Kelas eksekutive tidak selamanya dihuni oleh mahasiswa yang berduit lebih. Satu dan lain hal, beberapa diantara saya dan teman-teman harus memilih kelas eksekutive. Salah satunya karena kesibukan kami yang tidak memungkinkan untuk mengikuti kelas regular sebagai mana biasanya...
Dan perlu saya tegaskan di sini, di kelas eksekutive bukan berarti kami tidak "bersungguh-sungguh" dalam belajar seperti kelas-kelas regular lainnya. bukan pula kami mendapatkan perlakuan khusus dari dosen dalam penilaian.
kami juga belajar sungguh-sungguh ces, apalagi menjelang final :p
saya pun demikian, menyiapkan lahir bathin untuk mengikuti final meskipun hasilnya tidak maksimal dikarenakan kesibukan saya di kantor yang juga padat. Tapi saya benaran belajar bersungguh-sungguh untuk FINAL ini..!! bukan menyiapkan UANG untuk menyelesaikan FINAL ini...
Ah, kelas eksekutive itu santai jie, yang penting ada uang
Yeah maybe bagi ngana bung! tapi tidak dengan saya kodong yang mengandalkan gaji bulanan dan lembur siang malam saya untuk menempuh kuliah ini. Karena bagi saya kuliah kali ini sangat penting. sebuah perburuan cita-cita masalalu, bukti ketertarikan dan kecintaan saya terhadap dunia hukum. Apapun gelar yang nyangkut dibelakang nama kelak saya, bagi saya adalah sebuah bonus untuk kerja keras saya kelak.
Saya mencintai dunia hukum, dan untuk mencintainya saya perlu belajar dan caritahu banyak soal hukum, saya belajar dari formal dan non formal, meluangkan waktu khusus untuk belajar soal hukum, konsultasi sana sini kepada orang-orang yang mengerti hukum. saya benar-benar serius temen, bukan sekedar kuliah 3 kali seminggu tapi lebih dari itu...
silahkan meremehkan cinta ini... karena saya tidak akan peduli... sampai kapanpun....
~MN~
